Pengalaman di Gramedia

Kali ini saya cuma mau sharing aja pertama kali melamar di Gramedia. Siapa sih yang gatau Gramedia? Iya, itu toko buku paling besar sekaligus penerbit yang udah terkemuka.
Jadi beberapa minggu yang lalu saya daftar sebagai karyawan di sana. Pertama saya lihat iklannya di sosial media Twitter. Sudah daftar via email, alhamdulilahnya keterima dan dapat undangan untuk interview. Tepatnya kemarin saya baru saja interview di gedung Kompas Jl. Palmerah No.14. Waduh deg degannya Khand maenndd....
Saya berangkat jam 7 pagi karena undangannya tertulis jam 9-10 dan juga karena rumah saya jauh, harus naik kereta yang kurang lebih sampai 45 menit belum lagi naik transportasi tambahan dsb. Berbekal dengan rasa percaya diri dan amplop coklat saya melanjutkan perjalanan yang belum tau pasti akan di welcome atau di depak.
Saya sampai sana sekitar jam 9 kurang dan disana sudah banyak yang datang sedang mengukur tinggi badan. Memang, persyaratan utama itu ialah tinggi lalu penampilan mungkin nomer 2. Di persyaratan pun sudah ditulis bahwa tinggi badan harus minimal 155 untuk perempuan lalu harus datang dengan baju kemeja yang sudah di standarkan serta memakai Make up natural.Mungkin pihak gramedia tidak mau calon karyawannya berdandan berlebihan atau terlihat kumal karena tidak ber make up dan juga tidak mau ada yang memakai baju kurang sodpan dan sebagainya.
Hal yang pertama saya lakukan ketika sampai itu mengisi buku tamu di depan security lalu jika sudah menemukan nama kita dan menunjukan undangan ia email, kita diperbolehkan masuk dan bergabung. Saya melihat ada beberapa wanita yang duduk di kursi depan. Saya tanya, ternyata mereka kurang tinggi dan di pending dulu, dan tidak berapa lama giliran saya masuk. Saya langsung lolos karena mempunyai tinggi badan diatas rata-rata perempuan. Saya masuk ke dalam ruangan yang berisi kandidat lain yang sudah lolos. Ada sekitar 20 orang laki-laki dan perempuan. Tak lama kemudian ada seorang bapak-bapak masuk dan memberi arahan tentang beberapa kolom yang belum kami isi dirumah. Beliau menjelaskan tentang spec pekerjaan yang terbuka dan juga menjelaskan untuk memilih lokasi yang pas agar tidak bentrok dengan jadwal harian kita.
20 menit berlalu, kami digiring ke ruang depan untuk menunggu sesi wawancara tepatnya didepan ruangan HRD dengan kursi dan meja panjang. Saya disana menemukan 2 orang teman baru yang namanya tidak bisa saya sebutkan. Sesi menunggu menjadi tidak membosankan dan juga karena kita bertiga mempunyai kegemaran yang sama yaitu sama-sama menyukai oppa :v jadilah kami berbincang tetang oppa dan hal-hal lainnya untuk mengurangi ketegangan.
Teman saya masuk duluan dan itu memakan waktu kira-kira 20 menit. Saya agak takut juga karena jarak peminat yang lain hanya 5-7 menit dalam artian tidak terlalu lama. Hingga tiba bagian saya. Saya di interview oleh kakak cantik dengan wajah oriental. Sebelumnya kami bertemu juga di toilet sebelum wawancara dimulai. Rasa deg-degan pasti ada walaupun tidak banyak. Saya takut jika lidah keseleo sampai bisa salah ngomong dan sebagainya.
Saya ditanya formal dengan gaya santai. Pertama memperkenalkan diri lalu ditanya asal usul pendidikan dan sebagainya. Selanjutnya hanya ditanya beberapa pertanyaan dari form biodata yang sebelumnya sudah dicetak dan diisi. Waktu saya interview memakan waktu cukup lama tetapi semuanya tidak terasa karena obrolan yang terkesan santai dan ringan. Kesannya sangat berbeda seperti yang pernah saya lihat di drama korea atau film-film. Saya mikirnya, mungkin Gramedia punya penilaian sendiri tentang apa yang bakal nentuin kualitasnya.
Cukup santai karena ini juga termasuk interview pertama saya. Saya harap-harap cemas buat nunggu hasilnya. Kalo rejeki kan engga kemana. HRD bilang bahwa saya nunggu 2 minggu buat nunggu hasilnya. Yah semoga aja nama Gramedia nanti bisa jadi resume saya buat cari kerja lagi.
1 comments:
Terimakasih ka sudah sharing pengalaman nya kebetulan saya baru aja melamar kerja di Gramedia, semoga rezeki gak kemana ya ka aamiin
REPLY