Nol yang Hilang
Kamu dimana?
Kamu sedang apa?
Bagaimana kabarmu sekarang?
Apakah kau bahagia saat ini?
Akhirnya saya menulis kamu lagi
Setelah sekian lama saya mengubur kamu jauh-jauh
Bagaikan mimpi buruk.
Kamu mengejutkan saya. Membuat saya takut.
Tidak-tidak saya salah
Kamu mimpi buruk yang saya tunggu
Saya,
Rindu kamu
Apakah kamu pernah memikirkan saya walau hanya sebentar?
Apakah saya pernah melintas di jalan pikiranmu?
Atau bahkan pernah bermain-main didalam sana?
Saya tidak tahu, Tetapi saya harap itu pernah terjadi
Pertemuan memang ajaib
Tetapi bisa juga menjadi malapetaka
Saya rasa saya merasakan keduanya
Pertama yang kedua, lalu beralih ke yang pertama
Iya, saya mengaku
Sekarang saya mensyukuri pertemuan denganmu
Menganggapnya sebagai anugerah
Sangat menghargai apa yang Tuhan berikan
Tapi bolehkah saya bertanya?
Kenapa setiap kita bertemu selalu tidak pada tempatnya?
Apakah itu rencana Tuhan juga?
Atau memang kamu yang sengaja mengubahnya seperti itu?
Ibarat pecandu narkoba,
Sekarang saya sudah berhenti
Saya sudah tidak lagi mencandumu
Walaupun dalam waktu tertentu saya selalu rindu
Seseorang berkata rindu itu berat
Tetapi saya tidak keberatan untuk merindukan seseorang seperti kamu
Karena rindu itu hanyalah satu-satunya cara
Cara untuk membuat saya tetap ingat padamu
Tapi, hey...
Apakah kita bisa bertemu lagi?
Maksud saya dalam pertemuan yang berbeda
Bukan sebagai saya dan kamu.
Ijinkan saya untuk menjadi orang lain dan kamu pun begitu
Mungkin cerita kita akan jauh berbeda jika Tuhan mengijinkannya
Dimana pun kamu berada
Dengan siapapun kamu saat ini
Saya, masa lalu kamu
Berharap kamu selalu bahagia dan sehat
Saya sayang kamu.
