Ouija : Origin Of Evil (Review)
Saya kira ini bagian dari franchise film Ouija, tetapi setelah saya tonton mungkin tidak ada kaitannya. Sebelumnya saya melihat film ini di poster bioskop dengan label coming soon. Sebenarnya saya tidak terlalu tertarik dengan film ini, karena perkiraan saya ini hanya film tentang pengusiran roh lainnya. Ditemani sebungkus keripik, saya menonton film ini sendirian dengan lampu mati.
Dimulai dari sebuah keluarga yang beranggotakan 3 wanita. 1 ibu 2 anak dengan situasi dimana mereka belum bisa mengikhlaskan ayahnya pergi. Si ibu bekerja sebagai peramal, dalam artian ia bisa berbicara dengan hantu yang ia tanamkan kepada anaknya sebagai membantu orang lain. Tidak, si ibu bukan benar-benar seorang peramal ia hanya memainkan trik dengan dibantu kedua anaknya Doris dan Lina. Doris yang paling kecil dan Lina sudah tumbuh dewasa.
Konflik dimulai ketika si Ibu membeli papan ouija yang diharapkan bisa membantu pertunjukannya. Ia mencobanya pertama kali dengan bermain sendiri dengan berbicara pada mendiang suaminya. Tebak apa yang terjadi? Anak bungsu yaitu Doris mendadak kesurupan. Papannya menunjuk semua jawaban yang Doris keluarkan padahal Doris sedang ada di kamar dan ibu berada di bawah.
Keanehan mulai berlanjut. Doris sering memainkan papan itu dan bermain bersama roh yang ia sebut teman. Hari demi hari Doris semakin aneh dan yang pertama menyadarinya adalah Lina. Puncak keanehannya terjadi ketika Lina memergoki Doris sedang menulis sesuatu dengan bahasa polandia yang ia langsung konsultasikan pada pendeta di sekolah.
Film ini mempunyai klimaks di pertengahan. Begitu si Pendeta berkunjung ke kediaman mereka, ia menuturkan apa yang Doris tulis yang ternyata sebuah jurnal dari seseorang bernama Marcus. Intinya Marcus ini seorang tentara dari perang dunia yang dijadikan percobaan oleh seorang dokter. Bukan hanya Marcus tetapi banyak mayat berserakan di basement tersembunyi rumah mereka.
Peraturan permainan Ouija ada 3. 1. Tidak boleh bermain sendiri 2. Tidak boleh bermain di kuburan 3. Harus mengucapkan selamat tinggal. Tebak, siapa yang melanggar semua peraturan itu?
Di akhir film kita akan disuguhkan dengan si ibu dan Lina bertarung melawan Doris. Si Ibu di borgol di basement dan tidak bisa berkutik sementara Lina pingsan di tangga. Setelah beberapa lama Lina sadar dan diberi tanda oleh ayahnya bahwa ia harus menjahit mulut Doris agar menghentikan suara-suara yang muncul.
Saya tidak akan memberikan spoiler lebih lanjut pastinya di akhir hanya Lina yang hidup dan ia berada di rumah sakit jiwa.
Saya cukup menutup mata untuk film yang entah franchise dari Oija atau bukan ini. Yang saya dapat adalah, mereka punya kesamaan yaitu menjahit mulut untuk menghentikan roh jahat.
Sfx dan effect lainnya cukup bagus meskipun perkiraan saya salah, ini bukan pengusiran hantu. Dalam kata lain film ini bagus tetapi tidak cukup bagus dari segi cerita. Persis cerita masa kini yang mulai membosankan tentang dunia arwah dan lain-lain.
3/5
Not Bad
